Chord inversion adalah korelasi antara not terendah (bass) dengan not – not lainnya dalam sebuah
chord, kita ambil contoh misalnya C major, yang terdiri dari C, E dan G, maka penentuan inversi-nya adalah berdasarkan penempatan dari not – not tersebut sebagai not terendah, tentu saja diluar C sebagai not akarnya (root note), yaitu:
chord, kita ambil contoh misalnya C major, yang terdiri dari C, E dan G, maka penentuan inversi-nya adalah berdasarkan penempatan dari not – not tersebut sebagai not terendah, tentu saja diluar C sebagai not akarnya (root note), yaitu:
E – G – C (inversi pertama atau first inversion) dan
G – C – E (inversi kedua atau second inversion)
Inversi ketiga atau third inversion bisa juga terjadi pada chord yang terdiri dari 4 not, seperti CM7, C7 dan sebagainya.
Jadi menurut saya, agar lebih mudah dipahami, chord inversion bisa juga diartikan sebagai berikut:
Penempatan not terendah (diluar not akarnya) dalam beberapa susunan hasil dari kombinasi not-not yang terdapat dalam sebuah chord .
Dalam sebuah lagu yang diiringi oleh grup band, chord inversion bisa dilihat dari penggunaan not pada instrumen bass yang tidak mengikuti chord, padahal umumnya not pada bass selalu mewakili not akar (root note) dari sebuah chord. Demikian pula halnya dengan iringan piano solo (atau bisa juga gitar), jari kiri menekan not yang tidak sama dengan root note chord yang dimainkan oleh jari kanan.
Bagaimana cara penulisan chord inversion? Mari lihat kembali contoh diatas, yaitu untuk chord C Major (C-E-G):
- first inversion (E-G-C) penulisannya adalah C/E atau C on E, C mewakili chord sementara E adalah not terendahnya atau bass.
- second inversion (G-C-E) penulisannya adalah C/G atau C on G, C mewakili chord sementara G adalah not terendahnya atau bass.
Dalam perkembangan musik pop, Chord inversion mulai ramai digunakan dalam aransemen lagu tahun 70-an, salah satunya adalah lagu yang cukup legendaris milik Procol Harum yang berjudul Whiter Shade Of Pale.
Di era 80-an grup musik yang rajin menggunakan chord inversion diantaranya adalah Chicago dengan vocalisnya Peter Cetera, termasuk juga lagu-lagu di album solonya, seperti Hard To Say I Am Sorry, You’re The Inspiration, Glory Of Love, dll.
Pada dekade 90-an kita juga mengenal grup yang sangat identik dengan chord inversionnya, karena memang telah menjadikannya sebagai ciri khas dari lagu-lagunya, yaitu Michael Learn To Rock (MLTR) grup asal Denmark, coba simak beberapa hits-nya seperti That’s Why You Go Away, 25 Minutes, Paint My Love, dll.
Sementara di tanah air, pada akhir tahun 70-an, kita dikejutkan oleh gebrakan Eros Jarot yang mengusung album Badai Pasti Berlalu. Penggunaan chord inversion pada lagu-lagu di album tersebut benar-benar telah memberikan nuansa yang lain dan baru pada perkembangan musik pop di negri ini, walaupun keberhasilan ini juga tentu saja tidak lepas dari peran sang maestro, yaitu alm. Chrisye yang mendominasi lagu-lagu di album Badai Pasti Berlalu ini.
Salah satu musisi tanah air yang doyan atau bahkan mungkin kecanduan chord inversion adalah Ahmad Dhani, baik bersama grupnya Dewa maupun kolaborasinya dengan penyanyi-penyanyi seperti Reza Artamevia, Once, Bebi Romeo, Mulan Jamila, dll, lagu-lagunya selalu sarat dengan chord inversion.
Beberapa group lainnya yang perlu disimak, karena aransemen lagu-lagunya banyak menggunakan chord inversion adalah Ada Band dan juga Kerispatih.
Sementara untuk penyanyi solo, rata-rata lagu-lagunya selalu menggunakan chord inversion karena aransemennya biasanya ditangani oleh musisi-musisi handal tanah air, beberapa diantaranya sudah saya posting di blog ini, seperti Afghan, Sammy Simorangkir, Marcel, Raisa, Astrid, Maudy Ayunda, dan banyak lagi.
Nah, saya sengaja membeberkan nama-nama penyanyi dan grup band, termasuk juga lagu-lagunya, dengan harapan agar rekan-rekan bisa menjadikannya sebagai referensi untuk lebih memahami dan menguasai chord inversion.
Akhirnya cukup sekian pembahasan mengenai chord inversion, seperti biasa saya tunggu komentarnya, baik berupa kritik, saran ataupun pertanyaan.
Sumber disini
No comments:
Post a Comment